Pengertian dan Sekilas Sejarah Inseminasi Buatan Pada Hewan
Inseminasi buatan (IB) atau disebut juga dengan kawin suntik
merupakan suatu trobosan yang boleh dikatakan baru dalam membantu peternak untuk meningkatkan hasil
produksi. Sekarang IB diIndonesia boleh dikatakan sudah mulai memasyarkat, khususnya pada sapi.
Karena sudah banyak masyarakat yang tahu dan melakukan IB pada ternak mereka.
IB dapat kita artikan sebagai suatu proses pemasukan sperma dengan
beberpa perlakuan pada sperma sebelumnya kedalam vagina hewan yang sedang
birahi. Pada abad ke 14 seorang pangeran dari negri arab dalam peperangan
mengambil semen pada kuda musuh yang baru saja dikawinkan dengan menggunakan
tampon kapas, kemudian tampon kapas tersebut dimasukkannya kedalam saluran reproduksi kudanya
yang sedang birahi. Hasilnya kuda betina tersebut bunting, inilah sekilas kisah
awal tentang IB.
Yang mempengaruhi keberhasilan IB
- Usia calon induk
- Usia pejantan yang diambil
spermanya
- Usia sperma didalam straw
- Kondisi semen yang
dimasukkan
- Waktu dilakukan inseminasi
- Kondisi organ reproduksi
calon induk
- Proses inseminasi yang
benar atau tidak
- Pakan / nutrisi yang
diberikan kepada calon induk sebelum inseminasi dan sesudah insminasi
- Dll.
Tujuan IB
- Memperbaiki
mutu genetik dan fenotipe hewan.
- Menghemat
waktu dan biaya karena pejantan tidak diharuskan dibawa ketempat yang
diperlukan.
- Meningkatkan
kelahiran dalam waktu yang
dibutuhkan
- Mencegah
penularan penyakit
- Mengoptimalkan
penggunaan pejantan unggul dalam jangka waku yang lama dan penyebarannya
lebih luas.
Keuntungan IB
- Menghemat
biaya produksi
- Tidak
diharuskan mencari pejantan
- Kebuntingan/kelahiran
dapat diatur
- Mencegah
kawin keluarga / sedarah (inbreeding)
- Sperma
dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama
- Menghindari
ternak / hewan tertular penyakit
- Dll.
Kerugian IB
- Dapat
terjadi infeksi pada saluran kelamin apabila terjadi pendarahan saat
inseminasi
- Kebuntingan
tidak akan terjadi apabila identifikasi birahi tidak dilakukan dengan
benar
- Kesulitan
melahirkan apabila induknya kecil sedangkan bibit yang dimasukkan
berukuran besar
- Terjadinya
kawin sedarah apabila bibit yang digunakan tidak dipantau
- Sifat
genetik dan fenotipe menurun apabila bibit yang digunakan tidak dipantau
Demikianlah artikel kali ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Jika ada saran atau kritik, monggo untuk disampaikan pada kolom komentar dibawah ini. Jangan lupa likenya untuk membantu perkembangan blog sederhana ini. Terimakasih, salam senyum :)
Source :
http://ednadisnak.blogspot.com/2011/05/tujuan-keuntungan-dan-kerugian.html
http://www.amazine.co/18849/persentase-tingkat-keberhasilan-inseminasi-buatan/
http://ilmuternak.wordpress.com/materikuliah/reproduksi-ternak/sejarah-dan-manfaat-inseminasi-buatan/
foto :
http://kickdahlan.wordpress.com/2012/12/03/kupasan-mh54-teknik-inseminasi-buatan-pada-sapi/