Artikel akan membahas mengenai "Transportasi Sel dan Mekanismenya" yang merupakan lanjutan dari artikel "Struktur Sel Hewan (Bagian-bagian sel Hewan)". Salah
satu peran membran plasma pada sel adalah sebagai pintu gerbang lalu lintas zat
dari dan kedalam sel. Begitu banyak lagi terus-menerus zat yang melewati
membran sel tersebut menyebabkan terjadinya lalu lintas.
Lalu lintas pada
membran tersebut dibagi menjadi 2 yaitu dengan transport pasif dan transport
aktif.
Transpor
Pasif
Transport
pasif adalah perpindahan molekul-molekul yang melewati gradien konsentrasinya
yang tidak membutuhkan energi dan bersifat spontan. Yang termasuk kedalam
transport pasif adalah difusi, difusi terfasilitasi dan osmosis.
a.
Difusi
Difusi adalah perpindahan zat terlarut dari daerah
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi antara kedua
zat tersebut disebut dengan gradien konsentrasi. Difusi akan berlanjut sampai
gradien tersebut telah diileminasi (dikeluarkan). Setelah gradien konsentrasi
telah dieliminasi,maka tidak ada lagi pertukaran atau pergantian senyawa yang
terjadi. Meskipun senyawa dapat melintasi keluarnya dari 1 daerah kedaerah lainnya
sehingga akan diimbangi dengan pergerakan jumlah senyawa yang sama kearah
berlawanan.
Secara biologis, difusi sangatlah penting. Karena gradien konsentrasi
dalam tubuh akan dieliminasi. Contohnya, aktivitas metabolisme yang
mengkonsumsi O2 yang akan mengurangi konsentrasi dalam darah, maka difusi O2
dalam alveoli pada paru-paru memungkinkan untuk diisi kembali. Kedua zat
partikel yang terlarut sebagai zat terlarut dan pelarutnya sebagai larutan yang
mengalami difusi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju difusi
melintasi membran plasma :
- Keracunan
dari gradien konsentrasi : semakin besar perbandingan antara kedua sisi
membran, maka semakin tinggi pula laju difusi dan sebaliknya.
- Suhu :
semakin tinggi suhu, maka semakin cepat laju difusi dan sebaliknya
- Penyebaran
massa zat : semakin besar penyebaran massa partikel, maka semakin lambat
lju difusi dan sebaliknya.
- Luas
permukaan : semakin luas permukaan membran maka semakin cepat laju
difusinya dan sebaliknya.
- Adanya
cairan tambahan : contohnya pada pneumonia (radang paru-paru), maka cairan
pada paru-paru akan meningkat, dan cairan tersebut bisa menjadi
memperlambat dari difusi oksigen melalui membran ke aliran darah.
* Difusi Terfasilitasi
Difusi sederhana dengan difusi terfasilitas memiliki
perbedaan yaitu, difusi terfasilitasi terjdai melalui carrier spesifik dan
memiliki kepeceatan transport maksimum. Suatu bahan yang ditransport dengan
cara difusi terfasilitasi ini akan terikat dahulu pada carrier protein yang
spesifik, dan kemudian ikatan tersebut akan membuka channel tertentu untuk
membawa ikatan tersebut kedalam sel. jika konsentrasi bahan tersebut terus
ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis berikatan dengan bahan teersbut
sehingga kecepatan difusi menjadi maksimal, dan hal ini tidak terjadi pada
difusi sederhana.
* Transport
Ion Channel
Transport Ion Channel digunakan bagi ion-ion yang
sulit ditransport dengan difusi akibat dari muatan listriknya. Ion channel
memiliki sifat yang sangat selektif dan terbukanya channe tersebut diakibatkan
oleh potensial listrik yang ada disepanjang membran sel dan melalui
neurotransmitter.
b. Osmosis
Osmosis adalah perindahan dari larutan
berkonsentrasi rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi melalu suatu membran
semi permeabel. Membran semi permeabel tersebut hasus dapat dilewati oleh
pelarut tetapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien konsentrasi
sepanjang membran. Osmosis merupakan peristiwa yang alami dan peristiwa
tersebut dapat dihambat dengan meningkatkan konsentrasi yang lebih rendah sampai
gradien konsentrasinya sama. Dan osmosis akan terhenti karena tidak ada lagi
perbedaan konsentrasi.
Contohnya, pada darah yang ditambahkan air, maka air
akan masuk kedalah sel darah. Molekul air tersebut akan masuk kedalam molkeul
darah dan mengakibatkan tekanan dan volume darah menjadi naik. Dan tekanan tersebut disebt dengan tekanan
osmosis, dimana pelarut memberikan tekanan terhadap zat terlarut.
b. Transport Aktif
Transport aktif adalah perpindahan yang memerlukan energi untuk memasukkan dan mengeluarkan
ion-ion dan molekul melalui membran sel semi permebel. Transport aktif
bertujuan untuk menjaga kestabilan molekul-molekul kecil didalam sel. transort
aktif dipengaruhi oleh muatan listrik diluar maupun didalam sel. muatan listrik
tersebut ditentukan oleh ion-ion diantaranya, ion kalium, ion natrium dan ion
klorin. Jika sel didinginkan maka transport aktif dapat berhenti dan bisa
menyebabkan keracunan atau kekurangan energi.
Protein integral pada membran diperlukan pada transport
aktif sebagai molekul pengangkut. Dimana didalam molekul tersebut terdpat situs pengikatan. Proses transort
aktif dimaulai dengan pengambilan tiga ion natrium dari dalam sel dan mengmpati
posisi pengikatan protein integral, dimana energi diperlukan untuk mengubah
bentuk protein integral membran yang sebelmunya membuka kearah dalam sel berubah
arah buakaannya keluar sel. Kemudian dari luar sel, 2 ion kalium menempati
posisi situs pengikatan pada protein integral. Dan bentuk protein integral pada
membran berubah, yang sebelumnya membuka kedalam sel dan kemudian ion kalium
dilepaskan kedalam sel.
a. Endositosis
Endositosis adalah perpindahan molekul dari materi
yang sangat kecil kedalam sel dengan membentuk vesikula baru dari membran
plasma. Langkah-langkah endositosis pada dasarnya merupakan kebalikan dari
eksositosis, sebagian kecil dari luas membran plasma terbenam kedalam membentuk
kantong. Ketika kantong tersebut semakin dalam, kantong tersebut terjepit
membentuk vesikula yang berisi materi yang didapatkan dari luar sel.
Endositosis dibutuhkan untuk berbagai fungsi yang penting bagi sel, karena
endositosis dapat meregulasi berbagai macam proses misalnya, masuknya obat,
pertumbuhan dan differensiasi, mitosis, polaritas sel, presentasi antigen,
neurotransmisi, masuknya patogen, reseptor sinyal, pengambilan nutrisi, adhesi
dan migrasi.
Proses endositosis termasuk kedalam transport aktif,
karena proses tersebut melawan kadar gradien yaitu dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi serta memerlukan energi. Endositosis terbagi menjadi dua
yaitu, fagositosis dan pinositosis.
- Fagositosis, disebut juga dengan pemakan seluler, dimana dalam
prosesnya sel memakan suatu partikel dengan pseudopod yang membaluts
disekeliling partkel tersebut dan membungkusnya pada kantong berlapis
membran yang cukup besar (digolongkan sebgai Vakuola), dimana partikel
tersebut dicerna setelah vakuola berakumulasi dengan lisosom yang
mengandung hidrolitik (sejenis enzim yang menghancurkan).
- Pinositosis, disebut juga dengan peminum seluler, karena
pada prosesnya sel meneguk tetesan fluida ekstraseluler didalam vesikula
(kantong) kecil.
b. Eksositosis
Eksositosis adalah proses sel mensekresikan
makromolekul dengan cara mengakumulasikan(menggabungkan) vesikula dengan
membran plasma, vesikula transport (kantong transport) yang terlepas dari
aparatus golgi dipindahkan oleh sitoskleton ke membran plasma. Dan ketika
membran vesikula dan membran plasma bertemu, maka molekul lipid bilayer menyusun
ulang dirinya sendiri shingga kedua membran tersebut bergabung.
Banyak sel
sekretoris menggunakan cara eksositosis untuk mentransport (mensekresikan)
produk-produk yang dihasilkan oleh sel sekretoris tersebut. Contohnya, sel beta
pada pankreas menghasilkan insulin yang akan dikirim ke saluran darah melalui
eksositosis.
Demikianlah artikel kali ini, tetaplah terus bersama blog "Hewan dan Ternak" dan temukan berbagai artikel menarik lainnya! :)
Pustaka :
http://andawandasari.blogspot.com/2011/11/transportasi-membran-sel.html
http://biologifuntirta.blogspot.com/2012/06/transpor-aktif-dan-transpor-pasif.html
http://ceritabiologi.wordpress.com/2012/06/14/transportasi-sel/